Kamis, 28 Maret 2013

TUGAS SOFTSKILL B.INDONESIA 1


TUGAS SOFTSKILL 1
PENALARAN
1.    Tuliskan bagaimana penalaran dipergunakan dalam proses berbahasa ?
Jawaban :
            Penalaran secara literal Bahasa Inggris adalah reasoning. Berasal dari kata reason, yang secara literal berarti alasan. Berarti reasoning atau to reason adalah memberikan/memikirkan alasan. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam proses penalaran dimaksudkan dalam Penulisan Ilmiah yang akan disajikan pada penjelasan dibawah ini. dalam pembahasan kali ini akan di bahas proses penalaran digunakan untuk menyusun Penulisan Ilmiah.
            Penalaran merupakan bentuk tertinggi dari ke tiga bentuk pemikiran tersebut , sehingga penalaran akan lebih rumit jika dibandingkan dengan pengertian dan pernyataan (proporsisi). Penalaran  adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Secara sederhana, penalaran didefenisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proporsisi – proporsisi yang mendahuluinya. Penalaran dari aspek teoritis dapat didefinisikan sebagai proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap pernyataan atau asersi. Tujuan dari penalaran adalah untuk menentukan secara logis dan objektif, apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut.
            Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
            Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengankonklusi (consequence).
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif :
•> Metode induktif
            Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
            Penalaran induktif yang digolongkan menjadi tiga, yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat dapat diterapkan dalam penulisan paragraf induktif.
1)   Generalisasi                                                                                
            Pegawai negeri dilingkungan Pemerintahan Daerah Kota Semarang setiap hari Kamis harus memakai pakaian batik dan lurik. Demikian juga pegawai negeri dilingkungan Pendidikan Kota Semarang maupun Propinsi Jawa Tengah. Bahkan pegawai negeri di instansi dimana saja di jawa Tengah memakai batik atau lurik.Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pegawai negeri di Jawa tengah memakai batik atau lurik di hari kamis.
2)   Analogi
            Sebuah peribahasa mengatakan bahwa semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya. Pernyataan ini sesuai dengan perjalan karir manusia. Ketika seseorang telah menduduki jabatan, selalu ada orang yang tidak menyukai. Ketidaksukaan ini dapat dilampiaskan dalam berbagai bentuk, misalnya: fitnah, ancaman, kekerasan, atau pemerasan.Dapat dikatakan bahwa jabatan seseorang dan ujian yang dihadapi sama dengan ketinggian pohon dan angin yang menerpanya.
3)   Sebab akibat
            Bersamaan dengan naiknya tarif semua angkutan umum, harga sebagian besar bahan pangan naik. Harga kebutuhan pokok pun merayap mengikuti. Semua penjual dipasar melakukan tindakan pengamanan dengan menyesuaikan harga jual terbarunya. Bahkan, label pada semua barang di toko mulai diubah. Demikianlah dampak hebat pengurangan subsisi BBM yang sangat dirasakan oleh masyarakat.Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan naiknya tarif BBM mengakibatkan turut naiknya harga kebutuhan pokok.
• > Metode Deduktif
            Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
            Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
         Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
         Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
            Fungsi penalaran ini lebih banyak memberi tekanan pada penggunaan bahasa sebagai alat berfikir, mengerti, dan menciptakan konsep-konsep. Bahasa digunakan untuk bernalar. Pelajaran teoritk suatu ilmu, penerapan ilmu secara praktis, penciptaan konsep-konsep baru, dan perumusan gagasan – gagasan dilakukan dengan bahasa penalaran. Pengajaran bahasa dapat dilakukan dengan latihan bernalar, seperti berpikir logis, analitis, dan sintesis, serta evaluatif.

Blog pada WordPress.com. | Tema: Greyzed oleh The Forge Web Creations.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar