TUGAS
SOFTSKILL 1
PENALARAN
1. Tuliskan bagaimana penalaran dipergunakan
dalam proses berbahasa ?
Jawaban :
Penalaran secara literal Bahasa
Inggris adalah reasoning. Berasal dari kata reason, yang secara literal berarti
alasan. Berarti reasoning atau to reason adalah memberikan/memikirkan alasan.
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam proses penalaran dimaksudkan dalam Penulisan
Ilmiah yang akan disajikan pada penjelasan dibawah ini. dalam pembahasan kali
ini akan di bahas proses penalaran digunakan untuk menyusun Penulisan Ilmiah.
Penalaran merupakan bentuk tertinggi
dari ke tiga bentuk pemikiran tersebut , sehingga penalaran akan lebih rumit
jika dibandingkan dengan pengertian dan pernyataan (proporsisi). Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Secara sederhana, penalaran didefenisikan sebagai proses
pengambilan kesimpulan berdasarkan proporsisi – proporsisi yang mendahuluinya.
Penalaran dari aspek teoritis dapat didefinisikan sebagai proses berpikir logis
dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap
pernyataan atau asersi. Tujuan dari penalaran adalah untuk menentukan secara
logis dan objektif, apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga
pantas untuk diyakini atau dianut.
Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi
yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru
yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang
dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengankonklusi (consequence).
Ada
dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif :
•>
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah
metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke
umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diteliti.
Penalaran induktif yang digolongkan
menjadi tiga, yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat dapat diterapkan
dalam penulisan paragraf induktif.
1)
Generalisasi
Pegawai negeri dilingkungan
Pemerintahan Daerah Kota Semarang setiap hari Kamis harus memakai pakaian batik
dan lurik. Demikian juga pegawai negeri dilingkungan Pendidikan Kota Semarang
maupun Propinsi Jawa Tengah. Bahkan pegawai negeri di instansi dimana saja di
jawa Tengah memakai batik atau lurik.Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pegawai
negeri di Jawa tengah memakai batik atau lurik di hari kamis.
2) Analogi
Sebuah peribahasa mengatakan bahwa
semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya. Pernyataan ini sesuai
dengan perjalan karir manusia. Ketika seseorang telah menduduki jabatan, selalu
ada orang yang tidak menyukai. Ketidaksukaan ini dapat dilampiaskan dalam
berbagai bentuk, misalnya: fitnah, ancaman, kekerasan, atau pemerasan.Dapat
dikatakan bahwa jabatan seseorang dan ujian yang dihadapi sama dengan
ketinggian pohon dan angin yang menerpanya.
3) Sebab akibat
Bersamaan dengan naiknya tarif semua
angkutan umum, harga sebagian besar bahan pangan naik. Harga kebutuhan pokok
pun merayap mengikuti. Semua penjual dipasar melakukan tindakan pengamanan
dengan menyesuaikan harga jual terbarunya. Bahkan, label pada semua barang di
toko mulai diubah. Demikianlah dampak hebat pengurangan subsisi BBM yang sangat
dirasakan oleh masyarakat.Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan naiknya tarif BBM
mengakibatkan turut naiknya harga kebutuhan pokok.
•
> Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Jika seseorang melakukan penalaran,
maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika
syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
• Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan
yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang
memang salah.
• Dalam penalaran, pengetahuan yang
dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di
sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal
berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan
berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan
sebagai premis tepat.
Fungsi penalaran ini lebih banyak
memberi tekanan pada penggunaan bahasa sebagai alat berfikir, mengerti, dan
menciptakan konsep-konsep. Bahasa digunakan untuk bernalar. Pelajaran teoritk
suatu ilmu, penerapan ilmu secara praktis, penciptaan konsep-konsep baru, dan
perumusan gagasan – gagasan dilakukan dengan bahasa penalaran. Pengajaran
bahasa dapat dilakukan dengan latihan bernalar, seperti berpikir logis,
analitis, dan sintesis, serta evaluatif.
Blog pada WordPress.com. | Tema: Greyzed
oleh The Forge Web Creations.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar