Senin, 22 Oktober 2012

DEMOGRAFI DAN FAKTOR DEMOGRAFI


DEMOGRAFI DAN FAKTOR DEMOGRAFI

Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Demos” = rakyat atau penduduk dan “Grafein” = menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk.Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,agama, atau etnisitas tertentu.
Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu:
1) Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2) Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3) Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4) Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Beberapa aplikasi penggunaan demografi antara lain; kesehatan masyarakat (fertilitas dan mortalitas), penggunaan tanah (pertumbuhan penduduk, dan distribusinya), penggunaan sekolah, fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur umur, distribusi penduduk), pemasaran, ketenagakerjaan (jumlah penduduk, struktur umur dan distribusinya). 

Faktor-faktor  demografi
1.Jumlah Penduduk
 Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.

2. Komposisi Penduduk
Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :
- Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64 tahun), makin besar tingkat     konsumsi. Sebab makin banyak penduduk yang bekerja, penghasilan juga makin besar.
 -Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.
-Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban), pengeluaran konsumsi juga   semakin tinggi. Sebab umumnya pola hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat pedesaan.
  
Faktor-faktor Non Ekonomi
 Factor-faktor non-ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.


Bagaimana faktor demografi dapat mempengaruhi keputusan pemasaran

      Ada beberapa faktor demografi yang dapat mempengaruhi keputusan pemasaran, yaitu:

1. Lingkungan ekonomi
Faktor ini dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda.
  
2.  Lingkungan teknologi
Faktor ini sangat berperan penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dll yang bermanfaat untuk kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi maka akan menciptakan peluang dan pasar baru.

3.  Lingkungan politik
Lingkungan politik ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan pemasaran karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi atau individu dalam masyarakat.

4. Lingkungan alam
Lingkungan alam sangat menentukan tersedianya bahan baku untuk produksi atau tidak. Hal ini sering menjadi pertimbangan bagi pemasar untuk memasarkan produknya.

5. Lingkungan budaya
Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.

Minggu, 07 Oktober 2012

ASPEK - ASPEK ILMU DALAM PERILAKU EKONOMI

Aspek – aspek Ilmu Dalam Perilaku Konsumen Kata konsumen kita pasti sering kali mendengar kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari . Konsumen itu sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan . Sedangkan perilaku konsumen itu sendiri ialah pencarian,pemilihan,pembelian,penggunaan,serta pengevaluasian produk dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal : 1. Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. 2. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. 3. Ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan proses pengambilan keputusan pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen : Ada tiga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu : 1. Konsumen Individu a. Kebutuhan konsumen, b. Persepsi atas karakteristik merek, c. Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia. 2. Pengaruh Lingkungan Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh a. Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), b. Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), c. Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) d. Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha). 3. Marketing Strategy Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah a. Barang, b. Harga, c. Periklanan, d. Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Teori Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen dibedakan menjadi dua macam yaitu pendekatan nilai guna (utiliti) dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatanyang diperoleh dari masyarakat yang dikonsumsibarang-barang tidak dikuantifikasi.